RAIH KESUKSESAN

Dengan pikiran yang positif, dan optimisme yang tinggi, Anda akan siap menghadapi perubahan. Pikiran Anda akan menentukan tindakan Anda. Saat Anda optimis, maka Anda akan bertindak untuk menyongsong perubahan.

PASTI BISA

Jangan dulu mengatakan “tidak mampu” sebelum Anda berusaha menjadikan diri Anda mampu.

This is default featured slide 3 title

Ketika rasa putus asa datang karena kegagalan, maka secepatnya Anda harus bangkit. Jangan biarkan rasa tersebut ada hingga berlarut-larut, bahkan sampai menghambat Anda untuk tetap maju. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk tetap memiliki semangat dan mengembalikan kepercayaan diri Anda dalam menggapai apapun yang Anda impikan. Salah satu cara mudah yang dapat Anda lakukan adalah belajar dari pengalaman orang lain yang juga pernah merasakan kegagalan, dan bangkit sampai kini mereka menjadi sukses..

This is default featured slide 4 title

Dalam setiap kisah, pasti terdapat sebuah tokoh antagonis. Begitu pula dalam hidup yang dijalani, pastinya Anda memiliki kompetitor yang tidak menyukai Anda dan mereka selalu mencoba untuk menjatuhkan. Namun, perlakuan seperti itu sebaiknya tidak Anda balas dengan cara yang sama. Terima tantangan mereka dengan cara yang sportif, yaitu mencapai kesuksesan di atas mereka. Tunjukkan bahwa mereka memiliki penilaian yang salah atas diri Anda, serta tunjukkan bahwa semua orang memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi seorang yang besar..

This is default featured slide 5 title

Semua orang tentunya memiliki impian untuk dapat menjadi lebih baik dan mempunyai masa depan yang lebih cerah. Namun, tak jarang perasaan putus asa menghampiri di tengah perjalanan menuju kesuksesan yang mereka impikan tersebut, terlebih ketika mengalami kegagalan atau kerugian yang besar, sehingga mereka akhirnya menyerah dan tidak melanjutkan perjalanan mengejar impiannya..

Senin, 25 April 2016

Hukum dibalik Jilbab Gaul

Dosa Dibalik Jilbab “Gaul”
Oleh: Ust. Abu Rufaid Agus Suseno, Lc



Alhamdulillah, kesadaran memakai jilbab telah mulai tumbuh di kebanyakan wanita muslimah di tanah air kita. Memakai jilbab sudah bukan merupakan barang aneh atau terlarang di tempat kerja. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan terbukanya era globalisasi, banyak sekali dari wanita muslim yang ingin berpakaian syar’i, mereka ingin memakai jilbab, tapi mereka juga ingin tampil modis dan cantik. Mereka memakai jilbab karena mengikuti trend atau agar terlihat “Islami”, terlihat lebih anggun dan cantik, atau hanya ikut-ikutan saja. Maka mereka pun lebih mementingkan faktor keindahannya, keanggunan dan gaya, TANPA MEMPEDULIKAN SUDAH BENAR ATAU BELUM JILBAB YANG DIGUNAKANNYA.

Tak pelak, kita dapatkan seorang wanita muslim mengenakan kerudung yang menutupi kepala dan rambutnya, namun berpakaian tipis dan transparan, atau ketat sehingga menampakkan lekuk tubuhnya. Contohnya, kepala dibalut kerudung/jilbab, tapi berbaju atau berkaos ketat, bercelana jeans atau legging yang mencetak lekuk tubuhnya.

Fenomena inilah yang mulai menjamur dan membingungkan kebanyakan orang awam, sebagian mereka berkomentar “MASIH MENDING PAKAI JILBAB GAUL DARIPADA GAK PAKE SAMA SEKALI!!” Yang lain berkomentar, “LHO, INI KAN MASIH DALAM TAHAP BELAJAR?!”, “YANG UDAH PAKE JILBAB DIKOMENTARIN TERUS, TAPI GIMANA SAMA WANITA YANG PAKE BIKINI? KOK GAK DIKOMENTARIN?” Dan komentar lainnya yang terkesan benar, tapi sejatinya sangat-sangat jauh dari kebenaran. Karena seorang muslim dituntut untuk menjalankan agama secara kaffah (total dan sempurna).

BAGAIMANA ISLAM MEMANDANG HAL FENOMENA INI?

ADAKAH DOSA DIBALIK JILBAB GAUL?

Jikalau kita cermati, jilbab yang dipakai oleh wanita muslimah itu bermacam-macam. Bisa kita bagi secara umum menjadi 3 macam jilbab, yaitu:

- Jilbab besar,

- Jilbab biasa,

- Jilbab gaul atau jilbab “funky bin jilbab nyekek leher” saja

Simak penjelasannya satu-persatu

- Jilbab besar adalah jilbab syar’i, yaitu jilbab yang menutup seluruh aurat, tidak menjadi perhiasan dan pusat perhatian, tidak tipis, tidak ketat, tidak menyerupai lelaki, tidak menyerupai wanita-wanita kafir, tidak berparfum dan bukan termasuk pakaian syuhrah. Pakaian syuhrah adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan untuk meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut mahal (yang dipakai seseorang untuk berbangga dengan dunia & perhiasannya) maupun pakaian yang bernilai rendah (yang dipakai seseorang untuk menampakkan kezuhudannya dan dengan tujuan riya’). (Imam Asy Syaukani dalam Nailul Athar II/94)

- Adapun jilbab biasa adalah sama dengan di atas, namun dengan ukuran yang sedang, tidak sebesar jilbab di atas. Hukum jilbab seperti ini adalah tidak mengapa, asal sifat-sifat yang ada pada jenis pertama (menutup seluruh aurat, tidak menjadi perhiasan dan pusat perhatian, tidak tipis, tidak ketat, tidak menyerupai lelaki, tidak menyerupai wanita-wanita kafir, tidak berparfum dan bukan termasuk pakaian syuhrah) masih bisa dipertahankan.

- Sedangkan jilbab gaul adalah jilbab yang lagi booming sekarang ini. Contoh-contohnya:

Ada yang memakai kerudung dengan bawahan rok yang hanya sebetis/ malah kain yang dipakai berbelah di depan (split), ada yang hanya mengikatkan kerudung pada kepala tanpa menutup dada, ada yang memakai bawahan hanya ngepas pada mata kaki dan tanpa kaos kai, ada juga yang memakai baju berlengan panjang hingga pergelangan tangan tanpa decker/kaos tangan, sehingga jika diangkat tangannya maka akan terlihat perhiasan yang ada di tangannya, ada yang pakai kerudung tapi untaian rambutnya lebih panjang daripada kerudungnya ada yang pakai kerudung “saringan tahu” karena saking tipisnya sehingga rambut dan ikat rambutnya terlihat jelas, ada yang pakai jilbab dengan corak warna yang mencolok sehingga bisa mencuri perhatian sekitar terutama laki-laki. Ada yang menghiasi jilbab dengan renda dan asesoris yang mencolok seperti bros, yang terakhir, ada yang jilbab “nyekek leher” lalu luarnya ditambah kerudung/kain yang berbeda warna dengan yang di dalam, yang terlihat seperti “Biarawati Nasrani” …wal iya dzubillah.

Bagi wanita muslimah yang memakai jilbab jenis ketiga ini, apakah bisa dikatakan sudah cukup dan lebih “mending” dan baik daripada yang tidak pakai sama sekali?

Jawabannya, justru bisa jadi wanita tersebut berdosa karena melanggar batasan-batasan syari’at tentang jilbab dan busana muslimah. Hal ini jika kita cermati, niscaya banyak sekali penyimpangan-penyimpangan dari jenis jilbab “gaul” ini, antara lain:

A. JILBAB GAUL TIDAK MENUTUP AURAT SECARA SEMPURNA (HANYA “MEMBUNGKUS” AURAT)

Aurat wanita adalah seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan. Namun, banyak dari busana muslimah saat ini, tidak menutupi aurat secara keseluruhan. Masih ada saja celah-celah yang menampakkan aurat mereka. Di antara mereka masih ada yang menampakkan leher, lengan, tangan, kaki. Padahal jilbab syar’i adalah yang menutup aurat secara sempurna, kecuali muka dan telapak tangan saja.

Dari Abu Dawud, dari Aisyah berkata, bahwa Asma suatu kali mendatangi Rasulullah dengan mengenakan pakaian tipis lalu Rasulullah berkata kepadanya,”Wahai Asma’, wanita yang telah haid (maksudnya telah baligh), tidak boleh terlihat darinya kecuali ini, beliau mengisyaratkan ke mukanya dan telapak tangannya.” (HR.Abu Dawud no.4104)

B. JILBAB GAUL MENARIK PERHATIAN KAUM LELAKI

Di antara tujuan jilbab adalah melindungi diri dari godaan lelaki dan menghindar dari fitnah, namun jilbab gaul justru malah menarik perhatian kaum lelaki. Bagaimana mungkin jilbab justru menarik perhatian kaum lelaki? Hal ini disebabkan antara lain:

- Jilbab gaul berwarna warni dan dihiasi berbagai macam motif. Syaikh al Albani menegaskan, “Tujuan disyari’atkannya memakai jilbab adalah untuk menutup perhiasan wanita, maka tidak masuk akal jika seorang wanita muslim memakai jilbab yang penuh motif & hiasan”. (Jilbab Mar’ah Muslimah: 120)

Oleh karenanya, Allah berfirman,”Dan janganlah menampakkan perhiasannya” (QS.An Nur: 31). Keumuman ayat ini menunjukkan bahwa hiasan yang tidak boleh ditampakkan adalah mencakup pakaian itu sendiri jika dipenuhi oleh hiasan yang menarik perhatian kaum lelaki.

APAKAH BERARTI SEORANG WANITA MUSLIM HARUS MEMAKAI PAKAIAN HITAM?

Tidak juga, karena kriteria pakaian bagi muslimah adalah pakaian yang berwarna lazim atau familiar, tidak menjadi pusat perhatian. Sehingga, jika suatu daerah justru membenci warna hitam, maka tidak mengapa dia memilih pakaian berwarna terang seperti merah, hijau, dll jika termasuk pakaian yang lazim dipakai.

Ibrahim an Nakha’i suatu hari bersama Alqamah mendatangi para istri Nabi, mereka berdua mendapatkan istri para Nabi memakai pakaian berwarna merah. (Jilbab Mar’ah Muslimah: 122)

- Jilbab gaul tipis dan transparan

Menutup aurat tidak mungkin terwujud dengan pakaian tipis dan transparan, justru dengan pakaian tipis, akan menambah fitnah dan menjadi hiasan bagi kaum wanita. Karenanya Nabi ﷺ bersabda, ”Dua golongan dari ahli Neraka yang tidak pernah aku lihat: seseorang membawa cambuk seperti ekor sapi yang dia memukul orang-orang, dan perempuan yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepalanya bagai punuk onta yang bergoyang. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan baunya,sekalipun ia bisa didapatkan sejauh perjalanan sekian dan sekian.” (HR.Muslim)

Ibnu Abdil Barr mengatakan,”Makna ‘kasiyatun ‘ariyatun’ (berpakaian tapi telanjang) adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutup dengan sempurna). Mereka berpakaian, namun hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Mar’ah Muslimah: 125-126)

- Jilbab Gaul ketat, memakai jilbab itu bertujuan menghindari fitnah, dan hal ini tak mungkin terwujud dengan memakai pakaian ketat. Meskipun terkadang pakaian ini menutupi warna kulit, namun pakaian seperti ini menampakkan sebagian bahkan seluruh lekuk tubuh.

- Jilbab Gaul berparfum, padahal Nabi ﷺ menegaskan,”Tidaklah seorang wanita memakai minyak wangi lalu keluar melewati sebuah kaum supaya mereka mencium parfumnya, maka sesungguhnya wanita itu adalah pezina.” (HR.Ahmad)

- Jilbab Gaul menyerupai wanita-wanita kafir, karena biasanya jilbab gaul mengikuti mode yang sedang berkembang di dunia barat kemudian dipoles sedikit dengan nuansa Islami, belum lagi dengan model yang sedang nge- trend yang menyerupai biarawati nasrani..wal iya dzubillah

MENGAPA FENOMENA INI SEMAKIN MARAK DAN DIGANDRUNGI OLEH SEBAGIAN REMAJA PUTERI DAN WANITA MUSLIMAH?

Boleh jadi hal ini disebabkan pengetahuan mereka yang minim mengenai jilbab yang syar’i. Sehingga mereka hanya ikut-ikutan saja, sebab pemahaman keIslamannya masih minim. Atau mereka termakan berbagai propaganda musuh-musuh Islam yang ingin menggiring kaum muslimah keluar rumah dalam keadaan “telanjang” dengan alasan emansipasi, kesetaraan gender,dll. Propaganda lainnya yang menyebutkan bahwa jilbab hanya adat dan budaya negara Arab saja, dsb.

Bagaimana solusinya? Tentunya dengan menanamkan pendidikan Islam secara menyeluruh dan berkesinambungan kepada para generasi muda umat ini dimulai dari diri mereka sendiri.

Wallahu A’lam

Contoh Naskah Pembawa Acara Pernikahan

PESTA RESEPSI PERNIKAHAN/PERKAWINAN


Hadirin sekalian yang kami hormati,
Pengantin berdua yang kami sayangi,
Bapak Abdulah Faqih sohibul hajat yang kami hormati,

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pertama-tama marilah dengan tulus ikhlas kita bersama-sama bersuyukur kepada Allah SWT, atas rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, atas rizki dan karunia-Nya kepada kita semuanya, sehingga dalam malam yang berbahagia penuh barokah ini kita seluruhnya dapat berkumpul bersama-sama mensyukuri sekaligus menyaksikan malam resepsi pernikahan mempelai berdua, ananda Agung Wiranata dan Siti Zulaika.

Hadirin yang berbahagia, pada malam yang berbahagia ini pula, telah kami susun acara resepsi pernikahan ini sebagai berikut :


1. Pembukaan, yang sekaligus telah kami bawakan
2. Pembacaan Kalam Illahi dilanjutkan dengan sari tilawah
3. Sambutan pihak mempelai Pria
4. Sambutan pihak mempelai Wanita
5. Santapan rohani
6. Pembacaan doa
7. Malam ramah tamah
8. Santap malam bersama, dan
9. Penutup

Untuk memanfaatkan waktu, marilah kia mulai saja acara selanjutnya, yakni pembacaan Kalam Illahi dan sari tilawah, yang segera akan dibawakan oleh adik kami berdua nanda Dewi Lestari dengan Ricky Prasetyo. Untuk itu segera saja kami persilahkan nanda berdua tersebut, adik Dewi Lestari dan Ricky Prasetyo kami persilahkan.

***** PEMBACAAN KALAM ILLAHI DAN SARI TILAWAH *****

Hadirin yang kami hormati, sebagaimana layaknya adat kita maka atas nama keluarga mempelai wanita memberikan kesempatan kepada pihak mempelai pria untuk memberikan sekapu sirih, sebagai amanat keluarga menyerahkan pengantin pria kepada keluarga pengantin wanita. Untuk itu segera saja kami serahkan kepada yang mewakilinya. Yang terhormat wakil keluarga pengantin pria kami persilahkan!

***** SAMBUTAN WAKIL PENGANTIN PRIA *****

Terima kasih Bapak Drs. Widodo yang telah dengan ikhlas penuh kesungguhan telah menyampaikan amanat pengantin pria sekeluarga kepada Bapak Mohammada Amin sebagai orang tua pengantin wanita.
Selanjutnya, kiranya tepat sekali jika segera kesempatan berikutnya kamiserahkan kepada pihak keluarga pengantin wanita, yang dalam hal ini akan diwakili oleh Bapak Mohammad Amin. untuk itu yang terhormat Bapak Mohammad Amin kami persilahkan!

***** SAMBUTAN WAKIL PENGANTIN WANITA *****

Hadirin dan hadirat yana kami muliakan. Sementara pengantin mempelai berdua bersanding menikmati belaian kasih bak raja sehari di singgasana, kami persilahkan hadirin menikmati hidangan yang telah disajikan.
Selanjutnya seiring doa semoga mempelai berdua berbahagia bersama keluarga selamanya di atas ridla Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, marilah sejenak kita jelang acara berikutnya, yakni ceramah agama, sekapur sirih santapan rohani tentang suka dan duka membentuk mahligai bersama bak sebuah bahtera yang senantiasa tidak sepi menerpa dan diterpa gelombang untuk menuju ke pantai impian. Untuk itu hadirin kami persilahkan mencermati dan menghayati ceramah agama yang akan
segera disampaikan oleh Bapak Kyai H. Ali Imron. Selamat mengikuti ceramah agama, dan Bapak Kyai H. Ali Imron yang terhormat kami persilahkan!

***** CERAMAH AGAMA OLEH BAPAK KYAI *****

Terima kasih Bapak Kyai H. Ali Imron, semoga nasehat, petuah dan kajian Bapak tadi dapat dinikmati, dihayati, dan diamalkan tidak saja oleh mempelai berdua saja, namun juga mudah-mudahan dapat diamalkan oleh para hadirin dan hadirat. Amin!
Hadirin yang kami muliakan, agar mendapat syafaat dan berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, maka marilah kita berdoa bersama-sama sekaligus mendoakan semoga pengantin berdua benar-benar hidup sejahtera lahir dan batin selamanya di dunia hingga akhirat, beserta sejawat, keluarga, dan kedua orang tua masing-masing. Untuk itu kami persilahkan Bapak Kyai H. Ali Imron, kiranya berkenan memimpin doa. Bapak Kyai H. Ali Imron kami persilahkan!

***** ACARA PEMBACAAN DOA BERSAMA *****

Terima kasih Bapak Kyai H. Ali Imron. Hadirin yang berbahagia, agaknya pengantin mempelai berdua akan segera memperkenalkan diri kepada hadirin. Sambil menikmati hidangan marilah kita jelang saja acara malam ramah tamah ini dengan memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai yang kemudian dilanjutkan dengan santap malam bersama.

Untuk semuanya itu maka segera kami persilahkan dengan hormat hadirin secara bergantian memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai, kami persilahkan.

***** ACARA PEMBERIAN SELAMAT *****

Sambil menungg selesainya acara pemberian ucapan selamat, maka kami persilahkan hadirin yang sudah selesai menuju ke tempat hidangan yang sudah kami persiapkan. Selanjutnya kami persilahkan hadirin menikmati hidangan tersebut.
Selamat bersantap malam.

***** ACARA SANTAP MALAM BERSAMA *****

Hadirin dan hadirat yang kami muliakan, dengan selesainya seluruh acara demi acara malam resepsi pernikahan nanda mempelai berdua, Siti Zulaika dan Agung Wiranata maka berakhirlah resepsi malam ini. Dengan hormat, kami atas nama keluarga menyampaikan banyak-banyak terima kasih, kami persilahkan hadirin menikmati hidangan hingga selesai.

Atas nama keluarga mempelai berdua, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih, mohon maaf sebesar-besarnya jika saja ada sesuatu dalam resepsi ini yang kurang atau tidak berkenan di hati hadirin dan hadirat.

Terima kasih, Wassalamualaikum wr. wb.

Demikianlah artikel tentang Contoh Naskah Pembawa Acara Pernikahan semoga bermanfaat dan membantu anda dalam sebagai MC

Contoh Teks Pembawa acara Isra'mi'raj


 Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh...........

الحمدللّه الّذى اسرى بعبده ليلامن المسجدالحرام الى المسجد الاقصى الّذى باركناحوله لنريه من اياتناانّه  هوالسّميع البصير
اشهدان لااله الاّالله وحده لاشريك له  واشهدانّ محمّداعبده ورسوله. اللّهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا محمّد وعلى اله وصحبه اجمعين
امّابعد
Bismillaahirrahmaanirrahiim, alhamdulillaahilladzii asraa bi’abdihii lailan minal masjidilharaam ilal masjidil aqshaalladzii baaraknaa haulahuu linuriyahuu min aayaatinaa innahuu huwassamii’ul bashiir, Asyhadu allaa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh. Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihii wa shahbihii ajma’iin. Ammaa ba’du.
Almukarromun para ‘alim ulama, para kiyai, ibu-ibu, bapak-bapak dan saudara-saudara yang dimulyakan Allah.
Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah diberkahi sekelilingnya dengan memmperlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaranNya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw, pada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada ummatnya hingga akhir zaman.
Kami atas nama ……………………., menyampaikan terima kasih atas kehadirannya dalam acara Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw.
Dengan harapan mudah-mudahan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw. yang kita laksanakan bersama ini senantiasa dalam keridhaan Allah serta akan membuahkan rahmat dan nikmat bagi kita semua fiddunya wal akhirah, aamiin yaa robbal ‘alamiin.
Hadirin yang yang dimulyakan Allah, dalam pelaksanaan Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad ini , kami susun acara-acara sbb:
Pembukaan
Tawassul
Pembacaan ayat suci Al Qur’an
Pembacaan Shalawat Nabi oleh Santri
Mauidhah Hasanah
Pembacaan Shalawat diiringi Hadrah
Do’a
Istirahat
Penutup
Alhamdulillah
Usai sudah pelaksanaan Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw. ini, semoga senantiasa mendapatkan keridloan Alloh SWT,
Kami sebagai pemandu acara dan panitia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Serta mohon ma’af atas segala kekurangan yang ada.
Teriring do’a semoga kesejahteraan, keselamatan dan barokah Allah senantiasa tercurah kepada kita semua, aamiin.
Billahittaufiq wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. W

Hukum dan Bahaya Memutuskan Silaturahmi

HUKUM DAN BAHAYA MEMUTUSKAN SILATURAHMI SERTA SIKAP YANG BENAR TERHADAP ORANG YANG MEMUTUSKANNYA
hukum+bahaya+putus+silaturahmi

Pertanyaan :
Ana mau bertanya apa hukum nya orang yg memutuskan silaturahmi bahkan menganjurkannya. Lalu sikap kita kpd orang tsb bagaimana?
Jawaban :
Bismillah. Hukum memutuskan hubungan silaturahmi adalah HARAM dan termasuk DOSA BESAR. Karena pelakunya terancam dengan hukuman yang Allah segerakan di dunia, disamping ia juga terancam masuk ke dalam api Neraka di akhirat kelak.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:
عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا يَدْخُلُ اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ ) يَعْنِي قَاطِعَ رَحِمٍ
Dari Jubair bin Muth'im Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga seorang pemutus, yaitu pemutus tali silaturahmi." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dan diriwayatkan dari Abu Bakroh radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا - مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ - مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
Artinya: "Tidak ada suatu dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia ini -disamping dosa yang disimpan untuknya di akhirat- daripada perbuatan Zholim (melampaui batas) dan memutuskan tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat, pent-)." (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
(*) Lalu Bagaimana Sikap Kita kepada Orang Yang Memutuskan Tali Silaturahmi?
Sikap kita kpd orang yg suka memutuskan hubungan silaturahmi adalah hendaknya kita berupaya utk menyambungnya kembali dengan berbuat baik kpdanya, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Karena yg demikian ini merupakan amal sholih yg pahalanya besar dan sebagai tanda kesempurnaan iman.
Hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam hadits shohih berikut ini:
Dari Abdullah bin ’Amr radhiyallahu anhu, ia berkata: Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِى إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
Artinya: ”Seorang yang menyambung silahturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silahturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Al-Bukhari)
Dan juga berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah bersilaturahmi.” (Mutafaqun ‘alaihi).
Dan diriwayatkan pula dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: "Ada seorang pria mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, saya punya keluarga yang jika saya berusaha menyambung silaturahmi dengan mereka, mereka berusaha memutuskannya, dan jika saya berbuat baik pada mereka, mereka balik berbuat jelek kepadaku, dan mereka bersikap acuh tak acuh padahal saya bermurah hati pada mereka". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kalau memang kenyataannya seperti yang engkau ceritakan, (maka) seolah- olah engkau memberi mereka makan dengan bara api dan pertolongan Allah akan senantiasa mengiringimu selama keadaanmu seperti itu.” (HR. Muslim).
Dan disamping kita berupaya untuk selalu menyambung kembali tali silaturahmi yang telah terputus atau diputus, kita juga hendaknya senantiasa berdoa kpd Allah agar Dia membukakan hatinya agar ia bertaubat dr pebuatannya memutuskan tali silaturahmi dengan orgtua dan kerabat, dan segera menyambungnya kembali.
Demikian jawaban yg dapat kami sampaikan. Semoga mudah dipahami dan menjadi ilmu yg bermanfaat bagi kita semua.
Wallahu a'lam bish-showab. Wabillahi at-taufiq.

HUKUM MENINGGALKAN SHALAT JUM'AT SAMPAI TIGA KALI

HUKUM MENINGGALKAN SHALAT JUM'AT SAMPAI 3x



Shalat jum'at adalah sebuah kewajiban bagi umat Islam, khususnya laki-laki dewasa. Kewajiban ini dituangkan di dalam firman Allah;

"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." ( Al-Jumu’ah: 9)

Adapun kewajiban itu bagi kaum muslim laki-laki berdasarkan kepada hadis nabi; Dari Thariq bin Syihab ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Shalat Jumat itu adalah kewajiban bagi setiap muslim dengan berjamaah, kecuali (tidak diwajibkan) atas 4 orang. [1] Budak, [2] Wanita, [3] Anak kecil dan [4] Orang sakit.” (HR Abu Daud)

Dalil-dalil tersebut menunjukkan kewajiban melakukan shalat jum’at bagi lelaki muslim. Jika kewajiban itu ditinggalkan, maka ia mendapatkan dosa besar.

Kalimat Ummat Nabi Muhammad memiliki dua makna, umat da’wah dan umat istajabah. Umat da’wah adalah semua orang yang hidup setelah beliau diutus sebagai Nabi dan Rasul. Sedangkan umat Istijabah adalah manusia yang hidup setelah kerasulan beliau dan memutuskan untuk menerima dakwah beliau. Pengeluaran seseorang dari umat nabi Muhammad memiliki makna penetapan kekufuran seseorang.

Benarkah orang yang meninggalkan shalat Jum’at ia keluar dari agama islam, alias murtad? Mari kita tinjau hadis-hadis yang menerangkan bahayanya meninggalkan shalat jum’at, apalagi sampai tiga kali berturut-turut adalah :

"Barangsiapa meninggalkan shalat jum’at tiga kali tanpa udzur dan tanpa sebab (yang syar’i) maka Allah akan mengunci mata hatinya." (HR Malik)

"Barangsiapa meninggalkan shalat jum’at tiga kali karena meremehkannya maka Allah akan mengunci mata hatinya." (HR at-Tirmidzi)

"Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at tiga kali berturut-turut maka ia telah melemparkan ikatan Islam ke belakang punggungnya." (HR Abu Ya’la dari kata-kata Ibnu Abbas)

Dengan memperhatikan hadis-hadis tentang meninggalkan shalat jum’at, kita temukan bahwa tidak ada nash yang jelas yang menunjukkan batalnya keimanan seseorang. Memang Ibnu Abbas mengatakan telah melemparkan tali Islam ke belakangnya, maksud dari kata ini bukanlah melepaskan agama Islam, tetapi melepaskan sebagian kewajiban di dalam Islam.

Terlebih bahwa ucapan itu bukan berasal dari Rasulullah SAW sehingga tidak bisa digunakan untuk memastikan batalnya keislaman seseorang.

Dari sini, maka orang yang tidak menjalankan shalat jum’at tiga kali tidak dinyatakan sebagai orang kafir, apalagi kalau ia masih mau shalat yang lain.


Semoga bermanfaat...